Selasa, 19 Maret 2013

sweet dreams


MIMPI TERINDAH

Sudah pukul 6.45 wib terompet apel sudah berkumandang aku harus segera merapat kebarisan untuk mengikuti apel pagi yang mungkin akan diambil alih oleh orang nomer satu dibrimob, benar apa kataku kepala korb brimob yang mengambil apel hari ini dan seluruh pegawai sudah siap untuk apel pagi ini.  30 menit pun berlalu  dan aku segera kembali ke ruangan ku, tiba-tiba samar-samar ada yang memanggil ku,” ani tunggu” begitu teman ku maya memanggil ayo kita bareng untuk absen, di sepanjang perjalanan  kita membahas apa yang baru saja disampaikan oleh kakor brimob .. “An benar ya apa yang kakor bilang tadi kita memang wajib lari pagi disamping badan kita sehat aku jg bisa langsing neh tidak susah-susah untuk diet”, “iy May aku pun sependapat dengan dirimu semenjak lari pagi tubuh ku susut 5kg” hehehe Ani pun tersipu malu, “wah wah An kamu jadi bikin iri aku aja”.  Kita pun tiba diruang absen, karna absen sangat wajib bagi PNS, sesudahny absen  maya dan aku berpisah karena aku dan maya beda ruangan, “ sampai jumpa makan siang ya may”? “ ok jawab maya”.
Waktu sudah menunjukan pukul 12.00 wib waktunya isoma ( istirahat sholat makan) aku sudah janji  bertemu maya di kantin depan.” Hai May sudah menunggu lama ya”, “ah nggak kok baru saja aku duduk An”, banyak pekerjaan mu hari ini Ani”? “ ada seh pekerjaan tapi tidak seperti kemarin, kemarin sangat menumpuk pekerjaan ku, oiya May besok kan cuti bersama lumayan kamis sampai dengan minggu 4 hari loh may ada rencana kemana neh?”, “ begini An kebetulan aku punya saudara di puncak bagaimana klo kita kesana kamu mau An”?, “wah boleh juga tuh may kapan kita berangkat”,” bagaimana klo hari kamis sore kebetulan dirumahku ada mobil om ku, nanti aku pinjam deh”!,”  wah ternyata kamu bisa nyetir ya May, boleh juga tuh ya sudah sampe ketemu hari kamis jemput di rumah aku ya May”, “ oke jawab Maya, kita habiskan makanan kita dulu An, karena  sudah hampir jam 13.00 wib kita harus kembali kekantor, untuk melanjutkan pekerjaan.
Meraka pun berpisah untuk kembali bekerja, dan seperti biasa pukul 14.30 ani kembali menuju ke lapangan untuk mengikuti apel sore hingga akhirny apel sore pun telah selesai,,Ani pun kembali bertemu dengan maya untuk memastikan bahwa hari kamis mereka akan jadi pergi kepuncak. “Bagaimana May kita deal ya hari kamis, Tanya Ani”? “ oke An kita jadi sampai bertemu hari kamis”.
Sesampainy dirumah aku pun bergegas menanggalkan seragam PNS ku dan membawanya untuk langsung di cuci tak sadar aku pun berbicara dengan seragam PNS ku..sungguh beruntung diriku telah memakai seragam cokelat muda ini,, sudah lama aku menanti dirimu, pegawai negeri sipil adalah impianku semasa aku masih duduk di bangku SMA,”,hai seragam apakah kamu suka dengan ku aku bangga telah memakai baju ini, kedua orang tua ku juga bangga apa yang telah aku dapat”, tiba-tiba dari belakang ku spontan ibu memanggil ku, “Ani kamu berbicara dengan siapa” Tanya ibu? Mmmm tidak bu aku sedang bernyanyi” , ah ibu dengar kamu berbicara, lekas diselesaikan hari sudah mulai gelap nyuci seragam 1 stel aja lama banget”, “ iy bu ini sudah selesai kok tinggal dijemur aja, “Bu besok kan cuti bersama, maya dan aku ingin pergi kepuncak untuk berlibur, dan disana pun kita berdua akan kerumah saudaranya Maya, boleh ya bu, nanti kubelikan ole-oleh deh” rayuan gombal ani pun keluar, “ ibu she boleh-boleh saja ibu percaya kepada kalian berdua, kapan berangkat?”, “ kamis sore bu”,” tapi ingat jaga diri kalian ya baik-baik” , “siap komandan”, goda Ani, terima kasih ya bu sudah mempercayakan Ani.
Ani pun dengan senangnya langsung beranjak ke kamar untuk menyiapkan perlengkapan yang harus dibawanya besok, malam pun kian larut ani beranjak untuk tidur dan menanti datangny esok hari. Sang fajar telah tiba, Kukuruyuk Ani bergegas untuk bangun dan mempersiapkan diri untuk pergi bersama maya. waktu sudah menunjukan pukul 15.00wib, tiba-tiba dari luar rumah suara klakson berbunyi tin..tin…tin aku pun menyambut maya didepan rumah, maya pun beranjak turun dari mobil yg ditumpanginya dan segera berpamitan kepada ibuny ani,,”bu saya mau bawa kabur ani neh” ledek Maya,”Nak maya  ibu hanya berpesan hati- hati dan ibu percaya kepada kalian berdua”,” ok bu, jawa Maya kita berdua bisa jaga diri kok”,” kami pamit bu aslm”, “wslm”, jawab ibu.  mereka pun bergegas berangkat menuju puncak , Disepanjang perjalanan kita pun berbincang, “may kita ini kan masih CAPEG        ( calon pegawai)  akhir bulan ini kita bersama 6 orang lainny akan berangkat untuk melaksanakan PRAJAB aku deg deg kan campur senang akhirnya kita akan menuju gerbang kemenangan yang selama ini kita imipikan semasa SMA”, “ iya An aku pun bersependapat dengan dirimu kita akan menjadi PNS dan kita menjadi kebanggaan orang tua kita”,” wah apa yang akan dilakukan PRAJAB nanti ya? celetuk Ani. “ wah tidak bisa dibayangkan An kita bangun pagi-pagi, terus lari pagi kaya orentasi masa SMA ya, wah pasti menyenangkan duh tak sabar tuk menanti akhir bulan, selama 3 minggu kita akan diberi pelajaran yang amat berharga dan tak akan terlupakan seumurhidup kita ya an”.” Iya may aku pun bersependapat dengan mu”, Tak terasa sudah mau sampai di tempat tujuan dan akhirny kita sampai juga dirumah saudara maya yang kebetulan kakak maya yang tinggal di daerah puncak.
“Sampai juga kamu may disini,sudah bawa barang-barang kalian dan langsung istirahat diatas kakak sudah menyiapkan kamar untuk kalian”. “Oiya kak kenalkan ini teman satu kantor ku namanya Ani”. Ani pun berjabat tangan dengan kakakny Maya. Mereka pun segera mengambil barang-barang dimobil dan dibawa kekamar dan segera mandi. Mereka pun akan segera beranjak tidur karena keesokan hariny Maya akan membawa ku pergi keliling daerah puncak.  Malam kian larut aku dan maya bergegas untuk tidur untuk mengumpulkan tenaga yang mungkin besok aku akan jalan- jalan dan melepaskan penat di ibu kota. Akan kupejamkan mata ini karena esok hari akan melihat hal-hal yang sangat indah,,,waktu pun berlalau  Alrm ku pun berbunyi kring kring kring dan sayup sayup aku mendengar seseorang memanggil ku, aku pun langsung terbangun dari tidurku yang lelap, “ An Ani bangun sudah jam 5.30wib kamu tidak berangkat kerja nanti kamu telat dan Ani pun terbangun dari tidurny dan melihat ssesosok ibuny yang telah dihadapanya, tak sadar ani pun berucap,” bu seragam PNS ku sudah kering ya”,Tanya ani? Ibu pun tetawa ter bahak bahak kamu itu mimpi apa ndok sudah jangan ngawur kamu itu masih pekerja honorer, jadi lekas mandi”, ibu pun beranjak meninggalkan Ani yang Masih bingung, “apa?…ani masih terbengong-bengong ternyata semua ini hanya mimpi, ya allah kau telah berikan mimpi terindah malam ini , mimpi ini memang seperti nyata, mimpi itu tak akan pernah ku lupa mimpi itu sungguh indah, tapi tak apalah menjadi pegawai honorer pun aku bangga karena aku turut mengabdi  kepada Negara, aku pun bergegas mandi dan berangkat bekerja seperti biasanya, jadi aku harus tetap semangat menuju masa depan.
 

Rabu, 13 Maret 2013

Cerita Pendek Dari Saya


DIBALIK KEBAHAGIAAN YANG TERTUNDA
Aku adalah seorang anak penjual ikan di daerah tanjung  priuk dan ibuku seorang penjual nasi uduk  dan lontong sayur. Kami  3 saudara, aku anak pertama dari tiga saudara adikku yang pertama laki-laki dan adikku yang ke dua  perempuan. Keluarga kami sangat bahagia walaupun dalam kehidupan yang sangat sederhana.
Setiap pagi aku sebelum berangkat sekolah aku beserta adikku yg masih duduk dibangku SMA membantu ibu menyiapkan dagangan tepat  diteras rumah…waktu telah menunjukkan pukul 6.30wib aku dan kedua adikku bergegas berangkat  menuju sekolah..”bu,,,, sari, angga, dina berangkat dulu ya”. “ iy nak,  Hati-hati ya nak” jawab ibu!.Walaupun ayah ku hanya pedagang ikan tetapi ayah ku bisa membiayayi sekolah ku  kejenjang pendidikan yang lebih tinggi, aku bersekolah di akademi keperawatan Jakarta, karena aku sangat terobsebsi menjadi perawat. Sampai –sampai Ayah  banting tulang beserta ibu ku demi membiayai sekolah kami. Karena kedua orang tua ku sangat ingin melihat anak-anakny sukses. Tetapi ada juga yang tidak senag dengan keluarga kami yang sangat bahagia ini, sempat keluarga kami pun pernah dihina oleh tetangga apakah aku bisa melanjutkan perguruan tinggi, ayah ku sangat bertekat bahwa kelak anak-anakny bakalan sukses.
Hari pun sudah mulai sore, kami bertiga sampai dirumah”. “ asalamualaikum”, “ waalaikum salam, jawab ibu”, “kalian kok bisa bareng begini pulangnya, Tanya ibu”? “kita memang sudah janjian tadi bu ingin pulang bareng jawab sari”, “ sudah kalian lekas mandi dan segera makan. “ “ baik bu, jawab sari”. Setiap menjelang maghrib ayahku selalu mengajari kita bertiga untuk belajar mengaji, supaya ada bekal juga  diakhirat kelak. Tidak itu saja ayahku juga sering dipanggil oleh staff di mabes untuk membimbing penggajian setiap sebulan sekali. Keesokan harinya ayah ku dipanggil untuk menghadap staff mabes. “ waduh ada apa ya bu aku kok panggil disuruh kekantor mabes”, “ayah,,apa ayah punya salah,Tanya ibu”? “sepertinya ayah tidak punya salah bu ayah memberikan ceramah tidak menyimpang sama sekali, doa kan ayah ya bu semoga tidak terjadi apa-apa.” Hati-hati ya ayah”. Kegundahan  terlihat diraut muka ibu,,sesampainya di mabes ayah bertemu salah satu staff mabes, karena kebaikan ayah dan ayah sering membantu orang-orang kantor ayah ku pun diajak bekerja sebagai tenaga honorer di mabes..” bagaimana pak?  Bapak menerima pekerjaan ini? “ iii..iy pak saya siap bekerja disini engan naa gugup, apakah mulai besok saya sudah bias bekerja disini, Tanya ayah! “ ya tentu mulai besok bapak sudah mulai bekerja disini, hati ayah ku sangat gembira mendengar berita bahagia ini.
Sesampainya dirumah ayahku menceritakan apa yang terjadi tadi,,keluarga ku pun senang karna dengan ini perekonomian keluargaku akan berangsur membaik.
Waktu terus berlalu Ayah ku pun telah diangkat menjadi PNS dan selang beberapa tahun setelah menyelesaikan perguruan tinggi ku,, aku sendiri sekarang bekerja sebagai pegawai negeri di rumah sakit Bhayangkara sebagai perawat, dan adik ku Angga sekarang sudah menjadi polisi lengkap sudah kebahagian yang di dapat pada keluarga kami tinggal si bungsu yang akan menyelesaikan  sekolaahnya.
Pada saat aku bekerja, ada anggota brimob yang sedang sakit dan akulah yang merawatnya hingga sembuh dan dari situlah kami bertukar telepon dan hubungan kami pun berlanjut kejenjang pernikahan. Kami cukup bahagia dengan pernikahan ku dengan mas andi.
”Tiba-tiba saat menjelang tidur spontan ku bertanya perihal belum adanya anak bagiku, “Pada saat kami menuju tempat tidur terbersit pertanyaan,” Mas kenapa ya kita sampai saat ini belum juga dikaruniai anak, padahal aku ingin sekali menimang bayi yang sangat lucu sekali senang nya melihat anak kecil melintas didepanku pada saat aku bekerja”,” sabar ya sayang mungkin Allah punya rencana lain kita harus tetep bersabar”, Mas andi pun coba memberi ku semanggat untuk terus bersabar”, mas andi pun terus meyakinkan ku agar terus bersabar, walaupun aku tahu perasaan mas andi pun sama apa yang kurasakan saat ini. Pagi telah tiba aku pun kembali bekerja seperti biasa melayani pasien-pasien yang dirawat di rumah sakit Bhayangkara,, waktu menunjukan pukul 14.00 wib aku pun bergegas meninggalkan rumah sakit, tapi sebelum pulang seperti biasa aku akan menghadiri apel siang, sesampainya dirumah aku terkejut melihat ibu berada dirumah bersama mas andi,” kapan datang bu”? sambil mencium tangan ibu, “ satu jam yang lalu sari”,” ibu dating sendiri aja, Tanya sari ?” iya sar ibu kangen sama kamu”,” naik apa ibu kesini”?, “tadi ibu naik angkot kesini”,,kebetulan ibuku tinggal didaerah tanjung priuk tempat tinggal ku dulu jadi sering kali ibu bertandang kerumahku yang berada di wilayah depok,” sudah ganti baju dulu sana nanti kita berbincang lagi”,” baik bu jawab sari.
Matahari pun mulai terbenam aku, ibu dan mas andi bercerita tentang masa lalu ibu,,”oiya sar kamu sudah ada tanda-tanda hamil belum”,Tanya ibu? “ sari pun hanya menunduk terdiam,,”belum dikasih bu sama yang maha kuasa”, celetuk Mas andi. Oo gak apa-apa sar dulu ibu jg seperti kamu ibu juga harus bersabar selama 3 tahun menunggu,  barulah ibu hamil anak pertama yaitu kamu dan selang setahun adik mu angga dan selang 5 tahun baru adik mu si bungsu jadi sabar saja dan tetep berdoa,”mmmm sari jadi tidak enak bu dengan mas andi”,” aku tidak apa-apa kok sayang semua ini kan sudah ada yang mengatur jadi kita terima saja”, aku tetap sayng kamu sari”, “terima kasih ya mas sudah mau mengerti diriku. Malam kian larut kami pun beranjak untuk tidur, aku berharap esok hari ada keajaiban untuk keluarga kecilku, aku dan mas andi.
Kebahagiaan memang bukan diliat dari materi, kebahagian pun bukan diliat dari besar  kedudukan kita dan memang bersabarlah kunci dari ini semua tetap berusaha dan berdoa. Aku dan mas andi adalah sebagian kecil dari keluarga yang kebahagianya yang tertunda. Tapi di sisi lain aku mendapatkan kebahagian dari keluarga besar ku serta mas andi yang terus memberi dukungan penuh, yang mungkin orang lain tidak dapat. Cinta dan kasih sayang yang  aku dapat dari mas andi sudah cukup untuk mengobati rasa ingin ku menjadi seorang ibu I love you mas andi, pahlawan bagi hidupku.

Selasa, 12 Maret 2013

"Cerita Pendek Dari Saya"


CINTAKU BERAKHIR DIPAPUA
Besok hari senin jadwal ku masuk pagi, “aduh alamat banyak pasien neh besok, aku pun beranjak untuk tidur“  kring kring kring alarm ku berbunyi tepat  pukul. 04.30 wib waktunya ku bergegas untuk mandi dan sholat shubuh,  waktu sudah menunjukan pukul  07.00 wib aku harus segera berangkat kerja.
“Yanti”…ibu memanggilku, “jangan lupa bawa bekal untuk makan siang nanti?”, “ iya bu aku sudah membawa makananya, jawab Yanti”. Sesampainya di Rumah Sakita ku bertemu sang pujaan hatiku yaitu mas Afri yang kebetulan satu kerjaan denganku, ia seorang polisi yang juga lulusan akademi keperawatan sedangkan aku bagian laboraturium. “Selamat Pagi yank” begitu mas Afri memanggilku, Selamat Pagi juga mas” hari ini kamu tampak cantik yank”, “ ah mas afri bisa saja, berarti selama ini aku tidak cantik dong hehehe” jawab yanti. “ tidak begitu yang kamu setiap hari cantik kok, ya sudah yam as mau keruangan dulu”. Akhirnya pertemuan ku berakhir kami  pun kembali keruangan masing-masing untuk memulai pekerjaanku hari ini.
Jam sudah menunjukan pukul 14.00 wib aku bersiap-siap untuk pulang, tak lama HP ku berbunyi, oh ternyata  mas Afri  yang  telepon,kring kring kring halo mas”, “halo yank”, jawab Afri..”aku anter kamu pulang ya tapi tunggu 30 menit lagi ya, aku apel dulu dan ada yang ingin mas bicarakan”, “ ada apa ya mas kok kayaknya penting banget”?  Tiba-tiba hatiku merasa tidak enak sewaktu mas Afri ingin bicara kepadaku tidak biasanya Mas Afri begitu serius bicaranya!.” Nanti saja bicaranya dirumah kamu, sudah ya yank”, “ok mas”, jawab yanti.
Sesampainya di rumahku, “assalamualaikum”,”waalaikumsalam” jawab ibu.’Eh ada nak Afri masuk nak Afri’?  “iya bu” jawab Afri, “ ambilkan minum dong yan masa dianggurin aja”, “ ah ibu ngapain diambilin minum, mas Afri kan onta jadi tahan minum”goda yanti,” “tidak usah repot-repot bu tapi kalau ada sirup bolah juga” celetuk Afri sambil tersipu malu. Afri pun mengambil posisi duduk tepat di samping yanti, “yank”..sambil meraih tangan yanti dan memegang erat-erat seakan Afri tidak ingin pergi dari Yanti. “Kita kan sudah 7 bulan perpacaran dan mas tidak ingin mencari pacar lagi tapi mencari pendamping hidup,  mas yakin kamu adalah wanita yang paling bisa mengerti aku dan mas rasa kamu orang yang cocok jadi pendamping hidupku”. Yanti pun hanya bisa terdiam terpaku menatap wajah Afri yang begitu teduh. “3 hari lagi mas di tugaskan ke papua”, “apa mas”, celetuk yanti! Berapa lama mas”? yanti pun tak kuasa menahan air mata. “sudah jangan menangis..hanya 3 bulan saja setelah kepulanganku nanti dan masa ikatan dinasku 2 tahun selesai pasti aku akan melamarmu yank”. Hatiku seakan mau copot setelah mendengar ucapan dari mas Afri, “ini memang sudah tugas Negara ,ucap yanti! Mas Afri memang harus jalani semua ini”, “terima kasih yank kamu sudah mau mengerti”, afri pun bergegas mengambil sebuah kotak kecil di dalam sakunya dan memberikan nya ke yanti.”apa ini mas”?tanya Yanti”, “sudah buka saja”, jawab Afri. Cicin?“ Untuk apa ini mas”? Yank ini sebagai tanda bukti cintaku dan aku serius kepadamu. Yanti pun tak kuasa menahan air mata yang dari tadi sudah membasahi pipinya. “Kok kamu malah menangis seh yank, kamu tidak suka ya dengan pemberianku ini apa ini jelek, Tanya afri”? mmm “bukan itu mas aku begitu terharu dan aku sangat amat bahagia atas pemberianmu ini, tapi aku lebih bahagia jika mas afri selau ada disampingku”. “ aku pun juga ingin seperti itu yank dan ini hanya 3 bulan waktu akan terus berputar dan itu tidak akan lama, aku akan segera kembali”. Terima kasih mas terima kasih atas rasa sayang mu kepadaku aku..aku juga sayang mas Afri, aku akan menunggu mu sampai kamu kembali mas.  
Sudah 2 bulan lebih mas Afri berada diranah papua,  malam kian larut akupun bergegas untuk tidur, tiba-tiba malam kian larut akupun terbangun dari tidur ku yang amat lelap ”astagfirullah”, “mimpi apa aku semalam, ya ALLAH pertanda apa dengan mimpi itu semoga mimpi itu tidak pertanda buruk bagiku, akupun kembali tidur dan mencoba tidak mengiraukan mimpi buruk yang baru aku alami barusan ”. pagi telah tiba aku bergegas mandi, sholat shubuh dan seperti biasa pukul 07.00 wib berangkat untuk kerja, dan tidak biasanya hari ini hatiku sangat gelisah tapi biarkanlah toh ini Cuma perasaanku saja. Tiba-tiba perasaan ku ingin sekali menelepon mas afri, ku ambil telepon genggam ku dan ku coba pencet nomer mas afri..tut..tut..tut “halo yank” jawab afri” ‘ halo mas bagaimana keadaanmu disana baik-baik aja kan mas, “ iya sayang aku baik-baik saja disini” “foto yang kukirim sudah kamu liat yank” Tanya afri? “ iya sudah mas kamu tampak gemuk dan tampak lebih segar aku sudah tidak sabar lagi ingin bertemu mas afri 1 bulan begitu lama bagiku mas serasa seperti setahun”. “ sabar ya yank sebentar lagi aku pulang jadi tunggu kedatangan ku, oiya cicin yang aku kasih setiap hari dipakai kan yank”? ‘ iya mas tenang saja ini akan selalu melekat dijari manisku”. “ ya sudah ya mas besok kita sambung lagi salam hangat selalu untuk mu mas”,” iy yank” jawab afri. Akupun bergegas untuk berangkat kerja karna waktu sudah menunjukan pukul 7.10 wib.
Hari ini hari sabtu malam minggu waktunya pacaran neh, tapi sayang aku lagi di tinggal dinas demi Negara ya sudahlah, aku akan pergi pukul 16.00 wib bersama temanku Fitri, kami pun janjian kumpul ditempat kami bekerja. Dari kejauhan ku lihat seluruh karyawan rumah sakit berkumpul .Aku pun bergegas menghampiri fitri, “ada apa Fit?, kok semua pada menangis, ada apa sebenarnya?” yang sabar ya  Yanti, ucap  fitri! “kau harus mengihklaskan semua ini”,” jelaskan fit ada apa?” Mas Afri Yan, mas Afri telah meninggal ia telah tewas tertembak”, “apa fit ini tidak mungkin mas afri telah berjanji setelah pulang nanti ia akan melamarku ini tidak mungkin fit, mas afri masih hidup mungkin itu orang lain”, “ kamu harus bisa menerima ini semua yan itu memang benar mas afri kita semua telah kehilangan sosok sahabat yang periang dan ramah”, fitri pun sambil memeluk erat fitri yang benar-benar shok. Tiba-tiba  Jiwa ini tak berdaya, bibir ini tak kuasa berucap , pipi ini tidak bisa lagi menahan air mata ingin sekali ku berteriak. Ini kah jawaban dari mimpi ku semalam  Kenapa kau pergi disaat aku membutuhkan mu kenapa kau pergi disaat cinta ini semkin kuat, kini kau pergi meninggalkan ku dan rumah sakit yang menjadi kebanggaanmu selama ini dan kau telah membawa cintaku terkubur bersama jasad mu Ini kah takdir illahi yang suatu saat bisa memisahkan kita. Kini aku hanya bisa berucap. Selamat jalan Bripda Afri selamat jalan pahlawanku doaku senantiasa menyertaimu